Sekura Cakak Buah: Tradisi Budaya yang Pererat Kebersamaan Masyarakat Lampung Barat

TRANSSEWU.COM – Dalam suasana hangat Hari Raya Idulfitri, ratusan warga dari berbagai pekon di Kabupaten Lampung Barat memadati Pekon Umbulioh dan Pekon Gunung Sugih, Kecamatan Balik Bukit, untuk mengikuti perayaan budaya tahunan Sekura Cakak Buah. Tradisi ini digelar pada 4 Syawal 1446 Hijriyah dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Lampung Barat, Drs. Mad Hasnurin, Kamis (3/4/2025).
Dengan penuh semangat, Wakil Bupati menyambut ribuan warga yang hadir untuk merayakan momen istimewa ini. Ia menyampaikan bahwa pesta budaya ini bukan sekadar perayaan Idulfitri, namun juga bentuk nyata pelestarian warisan budaya dan ungkapan syukur atas berkah yang diterima.
“Pesta Sekura Cakak Buah ini bukan hanya tentang merayakan Idulfitri, tetapi juga sebagai bentuk syukur atas berkah yang telah diberikan. Lebih dari itu, ini adalah cara kita menjaga dan memperkuat tradisi yang telah ada, serta menghargai nilai-nilai luhur dalam budaya kita,” ujar Wabup Mad Hasnurin.
Sekura Cakak Buah merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Lampung Barat yang memiliki filosofi mendalam. Selain sebagai bentuk syukur, tradisi ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi, memperkuat rasa persaudaraan, serta merayakan keberagaman yang ada di tengah masyarakat.
Wakil Bupati menekankan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini sangat relevan dengan tantangan kehidupan modern.
“Lebih dari sekadar mempertahankan tradisi, ini adalah cara kita mengajarkan generasi muda tentang nilai moral dan kemanusiaan,” lanjutnya.
Perayaan ini juga ditandai dengan penggunaan berbagai atribut topeng (sekura) penutup wajah yang menjadi ciri khas acara. Suasana penuh kegembiraan menyelimuti lokasi, dengan warga saling berbagi cerita, tawa, dan kebahagiaan dalam bingkai kebersamaan.
Warga dari berbagai pekon, tidak hanya dari Umbulioh dan Gunung Sugih, turut meramaikan acara ini. Hal tersebut menjadikan Sekura Cakak Buah sebagai simbol kuat kerukunan dan kebersamaan masyarakat Lampung Barat.
“Sekura Cakak Buah ini adalah cara kita mengingatkan diri untuk selalu bersyukur, menjaga tali silaturahmi, dan yang tak kalah penting, menghormati sesama dalam segala perbedaan,” tutup Wabup Mad Hasnurin.
Tradisi ini menjadi bukti nyata bahwa budaya adalah perekat harmoni sosial dan jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Editor : IFFAH.Yy, A.Md.Kom
TRANSSEWU.COM