Gerbang Mangkrak, Fakultas Tak Aktif, dan Dugaan Pungli: Proyek UIN Raden Intan Lampung Disorot Alumni dan Mahasiswa

IMG-20250430-WA0099

Gerbang kampus yang mangkrak UIN RIL /transsewu.com

Lampung – Proyek pembangunan Pintu Gerbang di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (UIN RIL) menuai sorotan tajam. Selain gerbang kampus yang mangkrak, tiga gedung bertuliskan Fakultas Kedokteran, Psikologi, dan Sains-Teknologi juga terpantau belum menunjukkan aktivitas akademik, meski bangunan telah berdiri sejak lama.

Ade Sumaryanto, alumni UIN RIL sekaligus Koordinator Persatuan Alumni dan Mahasiswa UIN RIL (PAMAN UIN RIL), menilai proyek tersebut sia-sia dan hanya menghamburkan anggaran. Ia menyebut, gerbang lama masih dalam kondisi baik dan tidak mendesak untuk diganti.

“Kami menduga ada intervensi pihak ketiga dalam penentuan kebijakan proyek pembangunan di kampus ini,” tegas Ade dalam rilisnya, Minggu (27/4/2025). Ia juga mengungkapkan bahwa proyek-proyek di lingkungan UIN RIL minim transparansi dan diduga sarat permainan anggaran.

Pantauan langsung tim media ke kampus UIN RIL pada Senin (28/4/2025) mengonfirmasi kondisi gerbang mangkrak serta tiga bangunan fakultas yang sepi. Beberapa mahasiswa menyebut belum ada aktivitas belajar mengajar di sana.

Saat ditelusuri ke bagian yang menangani Fakultas Psikologi, seorang staf menyebut bahwa saat ini baru ada program studi, sedangkan pendirian fakultas masih dalam rencana.

Sebelumnya, Wakil Rektor Akademik UIN RIL, Prof. Alamsyah, pernah menyampaikan pada 14 Desember 2021 bahwa UIN RIL telah memiliki empat gedung baru untuk mendukung kegiatan akademik. Namun, lebih dari tiga tahun kemudian, realisasi pemanfaatan gedung tersebut dinilai lamban dan tidak maksimal.

Tak hanya pembangunan fisik, dugaan pungutan liar juga menjadi perhatian. Mahasiswa mengaku harus membayar jutaan rupiah untuk mengikuti sidang skripsi, termasuk memberikan ‘oleh-oleh’ dan amplop kepada tim penguji. Hal ini dianggap melanggar aturan karena mahasiswa telah membayar UKT.

“Kami kecewa. Gapura baru terbengkalai, sementara ruang kuliah pintunya kropos dan kursi banyak yang rusak,” keluh seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, Humas UIN RIL, Anis Handayani, belum memberikan tanggapan. Pesan WhatsApp yang dikirim hanya centang satu, dan panggilan melalui aplikasi tersebut tidak tersambung.

PAMAN UIN RIL mendesak kampus untuk membuka data proyek secara transparan, memasang plang proyek sesuai aturan, serta menindak dugaan pungli agar tidak merugikan mahasiswa lebih jauh.

 

Editor  : Iffa. Yy | TRANSSEWU.COM

About The Author