Bandar Lampung Siapkan Penyambutan Jemaah Tabligh Akbar, Dispar Optimistis Pariwisata Terdongkrak
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, Adiansyah, S.E., M.H.
Transsewu.com – Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Pariwisata mendorong seluruh pelaku usaha pariwisata untuk memanfaatkan momentum Tabligh Akbar dan Doa Bersama yang akan dihadiri peserta dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara. Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, Adiansyah, menegaskan bahwa kegiatan berskala besar ini berpotensi meningkatkan perputaran ekonomi di sektor wisata dan UMKM.
Penginapan, Travel Agent, dan Paket Wisata Jadi Peluang Besar
Menurut Adiansyah, tidak semua jemaah yang datang telah menyiapkan akomodasi, sehingga kebutuhan penginapan diprediksi meningkat. Ia menilai Bandar Lampung memiliki fasilitas hotel yang lengkap dan strategis untuk menampung tamu dari luar daerah. Kerja sama dengan travel agent pun disebut sebagai langkah paling efektif dalam mengarahkan jemaah agar menginap di Bandar Lampung sekaligus menikmati destinasi wisata maupun paket kuliner.
Para jemaah diperkirakan berada di Bandar Lampung selama tiga hari. Karena itu, pelaku wisata didorong untuk merangkai paket perjalanan yang menggabungkan kegiatan tabligh akbar dengan wisata kota, kuliner, hingga kunjungan ke pusat kerajinan. “Mereka bisa ikut tabligh akbar, lalu berwisata, belanja, dan mencoba kuliner khas. Semua dapat dirangkai dalam satu paket,” jelasnya.

UMKM dan Produk Khas Lampung Bersiap Hadapi Lonjakan Pengunjung
Dispar juga mengingatkan agar sektor UMKM bersiap menghadapi lonjakan permintaan oleh-oleh. Produk khas Lampung seperti tapis, sulam usus, peci, tas, dompet berbahan motif Lampung, hingga gantungan kunci dipastikan menjadi incaran para tamu. Variasi harga yang mulai dari Rp5.000 hingga jutaan rupiah dinilai memberi ruang bagi semua kalangan jemaah untuk membawa pulang buah tangan.
Selain kerajinan, sentra kuliner, batik, dan keripik juga diminta meningkatkan stok dan layanan. Adiansyah menjelaskan bahwa ragam kuliner Nusantara hingga makanan khas Lampung seperti seruit dan gulai taboh tersedia di banyak titik. Bahkan, hotel-hotel telah dibekali pelatihan untuk menyajikan menu Lampung bagi para tamu.
Adiansyah menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pengusaha hotel, restoran, travel, hingga UMKM untuk memastikan kota siap menyambut kedatangan tamu dalam jumlah besar. “Pada dasarnya mereka sangat antusias. Ini momentum besar bagi sektor wisata dan UMKM,” tutupnya.
Editor : fhee. Transsewu.com
