Bupati Egi Hadiri Peringatan 1 Muharam dan HUT Dusun Blora, Janjikan Peningkatan Infrastruktur

Screenshot_20250630_143254~2

Lampung Selatan — Bupati Lampung Selatan, H. Radityo Egi Pratama, menghadiri peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah yang dirangkaikan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Dusun Blora, Desa Sukamulya, Kecamatan Palas, pada Sabtu malam (28/6/2025). Kegiatan yang kental dengan nuansa budaya ini menjadi momen spesial bagi warga setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Egi mengapresiasi antusiasme masyarakat yang berhasil menggabungkan tiga agenda sekaligus: peringatan Tahun Baru Islam, perayaan HUT Dusun Blora, dan pelestarian budaya lewat pagelaran wayang kulit.

“Pemerintah Kabupaten mendukung penuh kegiatan seperti ini, baik secara moril maupun dari sisi anggaran. Kalau masih kurang, saya pribadi siap membantu,” ujar Egi, disambut tepuk tangan meriah dari warga.

Terkait keluhan warga soal jalan penghubung antar dusun yang rusak, Bupati menjelaskan bahwa sekitar 40 persen infrastruktur jalan di Lampung Selatan masih dalam kondisi memprihatinkan. Karena keterbatasan anggaran daerah, pembangunan dilakukan secara bertahap berdasarkan skala prioritas.

“Tahun ini fokus kami ada di Jalan Bumi Daya. Untuk Dusun Blora, Insya Allah masuk rencana realisasi tahun 2029. Saya minta Pak Camat aktif menyuarakan kebutuhan warga,” tegasnya.

Di sisi lain, Bupati juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga budaya lokal dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya penerapan konsep “ABRI” — Asri, Bersih, Rapi, dan Indah — demi menciptakan lingkungan yang nyaman dan tertata.

Ketua Dewan Adat Desa Sukamulya, Sutikno, menyampaikan bahwa seluruh kegiatan yang berlangsung merupakan hasil swadaya masyarakat. Ia berharap pemerintah dapat mempercepat perbaikan akses jalan dari balai desa menuju area kandang sapi, yang sangat vital bagi perekonomian warga.

“Mayoritas warga menggantungkan hidup dari produksi bata, genteng, dan tungku. Jalan yang baik akan sangat membantu distribusi hasil usaha kami,” imbuh Agus Budiyono (49), salah satu perajin bata di desa tersebut.

Sebagai penutup acara, Bupati Egi menyerahkan wayang kulit secara simbolis kepada tokoh masyarakat, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya Jawa yang hidup di tengah masyarakat transmigran asal Blora dan Yogyakarta.

 

Editor: Iffa Yy | transsewu.com

 

About The Author