Dorong BUMDes Jadi Pionir Nasional, Kemendagri Gandeng Lampung Selatan

Screenshot_20250620_190556~2

LAMPUNG SELATAN — Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri melalui Kepala Balai Pemerintahan Desa Wilayah Lampung, Irsan, mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Lampung Selatan untuk menjadi pionir di tingkat nasional.

Hal ini disampaikan Irsan saat melakukan audiensi dengan Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, di rumah dinas bupati, Kamis (22/5/2025). Dalam pertemuan tersebut, Irsan menyoroti potensi besar BUMDes Desa Rejomulyo, Kecamatan Jati Agung, sebagai model pengembangan program Koperasi Merah Putih yang saat ini tengah digalakkan pemerintah pusat.

“BUMDes ini akan kami kolaborasikan dengan Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri. Nanti akan kami bina dan beri pelatihan, hingga dapat menjadi contoh di tingkat nasional,” ujar Irsan.

Tak hanya pada aspek ekonomi desa, Irsan juga menyampaikan komitmen pihaknya dalam meningkatkan kapasitas aparatur desa. Program pelatihan akan menyasar kepala desa, sekretaris desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kader Posyandu, dan unsur lainnya guna memperkuat tata kelola pemerintahan desa.

“Sudah banyak desa yang kami latih, salah satunya Desa Bumi Daya yang berhasil meraih juara 3 lomba desa tingkat nasional. Kami berharap ke depan semakin banyak desa yang mengikuti jejak ini,” tambahnya.

Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menyambut baik langkah pembinaan tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten siap mendukung segala program yang sejalan dengan visi pembangunan daerah.

“Intinya, kami sangat terbuka untuk semua bentuk kerja sama yang bertujuan memajukan Lampung Selatan. Kami harap pelatihan nanti bisa disesuaikan dengan kebutuhan desa agar pengelolaan berjalan lebih transparan dan akuntabel,” ujar Egi.

Dengan sinergi lintas sektor ini, diharapkan desa-desa di Lampung Selatan tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga mampu menjadi contoh tata kelola pemerintahan desa yang profesional dan modern di Indonesia.

 

Editor  : Iffa. Yy |transsewu.com

About The Author