Duka di Tengah Banjir: Tiga Warga Tewas, Panjang Jadi Titik Terparah di Bandarlampung

TRANSSEWU.COM – Bandar Lampung, Hujan lebat yang mengguyur Kota Bandarlampung sejak Minggu malam, 20 April 2025, hingga Senin pagi, 21 April, memicu banjir besar yang membawa duka mendalam. Bencana ini tidak hanya menyebabkan kerusakan materiil, tetapi juga merenggut tiga korban jiwa.
Ketiga korban berasal dari Kecamatan Panjang—wilayah yang terdampak paling parah. Mereka adalah Diding (45), Piyan (15), dan Kurnawati (59). Jenazah ketiganya berhasil dievakuasi oleh tim Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) tak lama setelah kejadian.
Selain Kecamatan Panjang, banjir juga melanda Kecamatan Rajabasa dan Tanjung Senang. Di Rajabasa, tinggi air mencapai pinggang orang dewasa, sementara di Tanjung Senang air menggenang hingga setinggi lutut. Ratusan rumah terendam, dan ribuan warga terdampak langsung oleh bencana ini.
Fasilitas umum pun tak luput dari kerusakan. Madrasah Ibtidaiyah Masyarikul Anwar di Kampung Selirit, Kelurahan Panjang, mengalami kerusakan berat. Dinding sekolah jebol dan sebagian atap runtuh akibat kuatnya arus banjir.
Peristiwa ini menambah panjang daftar banjir yang melanda Bandarlampung di tahun 2025. Sebelumnya, pada Januari lalu, banjir juga merendam sedikitnya 9 sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandarlampung, serta 2 SMA Negeri yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.
Menanggapi situasi darurat ini, Satuan Brimob Polda Lampung bergerak cepat. Tim kontijensi bantuan kemanusiaan diterjunkan ke lokasi banjir di Kecamatan Panjang, tepatnya di Kampung Baru, RT 12, Kelurahan Panjang Utara. Dipimpin oleh Iptu Rano, dan berkekuatan dua SST, tim ini melakukan evakuasi sekaligus membantu warga membersihkan rumah serta lingkungan yang terendam.
Menurut Kabag Ops Kompol Moch Sonep, yang mewakili Dansat Brimob KBP Yustanto Mujiharso, kehadiran Brimob di lapangan adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial dalam menghadapi bencana. “Kami hadir untuk membantu langsung warga, memberikan rasa aman, dan meringankan beban mereka di tengah musibah ini,” ujar Kompol Sonep.
Aksi cepat tanggap dari Brimob disambut baik oleh warga terdampak, yang merasa terbantu dan terharu atas kehadiran aparat di saat mereka paling membutuhkan.
Hingga berita ini diturunkan, proses pendataan korban, penanganan dampak, serta pembersihan lingkungan masih terus dilakukan oleh instansi terkait. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi hujan susulan masih ada.
“Kami belum sepenuhnya pulih, tapi kebersamaan dan solidaritas membuat kami tetap kuat,” ucap seorang warga Panjang dengan mata berkaca-kaca.
Editor : Iffa. Yy. |TRANSSEWU.COM