Kasus DBD Turun, Dinkes Bandar Lampung Gelar Fogging Serentak di 20 Kecamatan

Screenshot_20251123_163439~2

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad

BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Kota Bandar Lampung terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama memasuki awal musim hujan yang menjadi puncak perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung menggelar fogging serentak di seluruh wilayah endemik, melibatkan masyarakat dan kader kesehatan lingkungan.

Fogging dan PSN Diperkuat Bersamaan

Langkah fogging dilakukan tidak hanya untuk membunuh nyamuk dewasa, tetapi juga dibarengi dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dinilai lebih efektif memutus siklus hidup nyamuk. Warga pun diarahkan untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah, menutup tempat penampungan air, serta menguras bak mandi secara rutin agar tidak menjadi sarang berkembangbiak.

Berdasarkan data Dinkes Kota Bandar Lampung, sejak Januari hingga November 2025 tercatat lebih dari 300 kasus DBD di seluruh wilayah kota. Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, penyebaran kasus masih terjadi di 20 kecamatan, menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah masih tergolong endemik DBD dan memerlukan kewaspadaan tinggi.

Prioritas Penanganan di Wilayah Rentan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad, menjelaskan bahwa kondisi geografis dan kepadatan penduduk membuat sekitar 60 persen area kota sangat rentan terhadap penyebaran DBD. Karena itu, pihaknya menginstruksikan puskesmas untuk melakukan fogging serentak sejak hari Senin sebagai langkah agresif dalam mengendalikan kasus.

Selain fogging, penaburan bubuk abate ke berbagai penampungan air milik warga juga terus dilakukan sebagai upaya preventif. Muhtadi menegaskan bahwa fogging hanya bersifat jangka pendek, sementara PSN adalah strategi jangka panjang yang paling efektif dalam menekan perkembangan kasus DBD di masyarakat.

Muhtadi menambahkan bahwa kasus DBD di Kota Bandar Lampung telah menunjukkan tren perbaikan sejak tahun 2022, ketika jumlah kasus sempat menembus lebih dari seribu. Penurunan signifikan ini disebut sebagai hasil dari kerja sama dan kedisiplinan pemerintah bersama masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. (*))

 

Editor  ; fhee. Transsewu.com

About The Author