OJK Dorong Literasi Keuangan Ramah Lingkungan Lewat Program Bank Sampah Sekolah di Bandar Lampung

Screenshot_20251014_094155~2

Bandar Lampung, 10 Oktober 2025 — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Bursa Efek Indonesia (BEI), Phintraco Sekuritas, dan Forum CSR Lampung kembali menggelar kegiatan Edukasi Keuangan dan Pengenalan Investasi melalui Program Bank Sampah Sekolah.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran program yang telah dilakukan pada 21 Agustus 2025 lalu. Inisiatif ini menjadi bentuk sinergi antara literasi keuangan, kepedulian lingkungan, dan pemberdayaan generasi muda di sekolah.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya Asisten Direktur OJK Provinsi Lampung Imam Gozali, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Laila Soraya, Ketua APINDO Lampung Ary Meizari Alfian, Ketua Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil Lampung Asrian Hendicaya, Direktur Bank Sampah Sahabat Gajah Tedy Purwoko, Deputi Wilayah BEI Lampung Dendi F. Amin, perwakilan Phintraco Sekuritas Dinda Kurniawati, serta Wakil Ketua Bidang Pengembangan Forum CSR Lampung Yayan Sopian.
Turut hadir pula perwakilan Coca-Cola Europacific Partners, para kepala SMA dan SMK di Bandar Lampung, serta perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Menanamkan Literasi Keuangan Sejak Dini

Dalam sambutannya, Asisten Direktur OJK Provinsi Lampung Imam Gozali menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya OJK dalam menanamkan kesadaran literasi keuangan sejak dini, melalui pendekatan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.

“Program Bank Sampah Sekolah tidak hanya menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga mengajarkan pentingnya menabung dan mengelola keuangan secara bertanggung jawab,” ujar Imam.

Ia menambahkan, literasi keuangan harus dimulai dari pembentukan perilaku, bukan hanya dari pengetahuan finansial semata. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, tingkat literasi keuangan kelompok usia muda (18–25 tahun) mencapai 73,22%, dengan tingkat inklusi sebesar 89,96%.

“Akses keuangan generasi muda sudah tinggi, tetapi masih perlu diperkuat melalui kebiasaan mengelola uang yang baik. Dari kegiatan sederhana seperti bank sampah, anak-anak belajar menabung, merencanakan keuangan, dan berinvestasi sejak sekolah,” jelasnya.

Kolaborasi Dorong Siswa Melek Investasi dan Lingkungan

Selain edukasi keuangan, kegiatan ini juga menghadirkan materi dari BEI dan Phintraco Sekuritas mengenai pembukaan rekening saham serta pengenalan investasi dasar bagi pelajar. Kolaborasi ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami konsep menabung, tetapi juga mengenal dunia investasi yang legal, aman, dan diawasi OJK.

Program ini sejalan dengan inisiatif nasional Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) serta peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025.

Wakil Ketua Bidang Pengembangan Forum CSR Lampung Yayan Sopian menegaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya mencetak generasi muda Lampung yang peduli lingkungan dan tangguh menghadapi tantangan perubahan iklim.

“Anak-anak ini adalah the next young green leaders. Mereka belajar menjaga lingkungan sekaligus mengelola hasilnya untuk hal yang produktif dan bermanfaat,” ujarnya.

Dinas Pendidikan Apresiasi Kolaborasi OJK

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Laila Soraya turut memberikan apresiasi atas kolaborasi antara OJK dan para mitra dalam menggabungkan edukasi keuangan dengan pembinaan karakter siswa.

Ia menegaskan bahwa program Bank Sampah Sekolah bukan sekadar kegiatan tambahan, tetapi sarana membangun nilai-nilai disiplin, gotong royong, kreativitas, dan semangat kewirausahaan di kalangan pelajar.

Melalui kegiatan ini, OJK berkomitmen untuk memperluas program edukasi keuangan berbasis lingkungan di sekolah-sekolah, agar generasi muda Lampung tumbuh menjadi individu yang cerdas finansial, peduli lingkungan, dan berdaya saing tinggi dalam mendukung terwujudnya ekonomi berkelanjutan.

 

Editor  : iffa. Yy |transsewu.com

About The Author