OJK Lampung dan TPAKD Metro Dorong Literasi Keuangan Mahasiswa Lewat Pembukaan Rekening Saham

214a5494-4c11-45c2-be57-3b86f914b8c7.pdf_20251201_170255082_2302928656447692135

Transsewu.com  – Metro, 21 November 2025 Dalam rangka mendukung Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Metro serta implementasi Program Inklusi Keuangan Nasional, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung berkolaborasi dengan TPAKD Kota Metro, perguruan tinggi, dan Bursa Efek Indonesia menggelar Sosialisasi Literasi dan Inklusi Keuangan serta Pembukaan Rekening Saham bagi mahasiswa di Kota Metro. Kegiatan ini menjadi upaya strategis untuk meningkatkan pemahaman finansial generasi muda yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi masa depan.

Acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Metro, Bambang Imam Santoso; Deputi Direktur Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, Keuangan Daerah, dan Layanan Manajemen Strategis OJK, Ety Elyati; Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Bani Ispriyanto; Kepala Bagian Perekonomian Kota Metro, Yulia Candra Sari; Deputi Kepala BEI Perwakilan Lampung, Ananda Putri Kusuma; Kepala Bagian Pendanaan PT BPR Eka Bumi Artha, Catur Agus Setyo Utomo; serta perwakilan PT Phintraco Sekuritas, Dinda Kurniawati. Turut hadir pula jajaran dosen dan mahasiswa dari Universitas Islam Lampung (Unisla), Universitas Muhammadiyah Metro, dan UIN Jurai Siwo Lampung.

Dalam sambutannya, Staf Ahli Gubernur, Bani Ispriyanto, menegaskan bahwa peningkatan literasi keuangan menjadi bagian penting dalam mencapai target inklusi keuangan daerah.
“Provinsi Lampung telah menargetkan inklusi keuangan sebesar 85,5 persen pada 2025 dan 97,2 persen pada 2045. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin mahasiswa memahami manfaat serta risiko pasar saham. Pembukaan rekening saham tidak boleh berhenti sebagai kegiatan simbolis, tetapi harus disertai edukasi berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa penguatan literasi sejak dini, termasuk melalui pembukaan rekening saham bagi mahasiswa, terbukti efektif dalam meningkatkan kapasitas finansial masyarakat.

Perwakilan OJK Provinsi Lampung, Ety Elyati, menyampaikan bahwa mahasiswa adalah kelompok yang paling siap beradaptasi dengan layanan keuangan digital. Ia menjelaskan bahwa pasar modal memiliki potensi besar sebagai instrumen investasi jangka panjang, namun juga memiliki risiko yang harus dipahami.
“Kami ingin memastikan mahasiswa mendapatkan informasi yang benar, memahami cara kerja pasar modal, dan menghindari penawaran investasi ilegal. Literasi yang kuat akan membuat mereka mampu mengambil keputusan keuangan yang aman dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Ety juga menyoroti meningkatnya kasus keuangan ilegal dan mengimbau masyarakat untuk memastikan setiap layanan keuangan telah berizin OJK.

Sementara itu, Wali Kota Metro, Bambang Imam Santoso, menyampaikan apresiasi atas pesatnya perkembangan pendidikan tinggi di wilayahnya. Ia menyebut bahwa Kota Metro kini dihuni bukan hanya oleh tiga universitas besar, tetapi juga berbagai institut dan sekolah tinggi yang terus menunjukkan kinerja positif. Mayoritas mahasiswa di Metro berasal dari luar daerah, mempertegas posisi Metro sebagai salah satu pusat pendidikan di Provinsi Lampung.
“Status Kota Metro sebagai kota pendidikan semakin kuat, sejalan dengan visi pembangunan sebagai kota cerdas berbasis jasa dan budaya yang religius,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, OJK Provinsi Lampung mengapresiasi komitmen TPAKD Kota Metro dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang tepat sasaran. OJK juga berharap sinergi tersebut dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Kota Metro, Provinsi Lampung, dan Indonesia.

 

Editor  : fhee.transsewu.com

About The Author