Pemkot Bandar Lampung Targetkan TPA Bakung Penuhi Standar UU pada 2026

Pemerintah Kota Bandar Lampung menargetkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung dapat memenuhi standar Undang-Undang paling lambat pada tahun 2026. Langkah ini dilakukan menyusul penyegelan TPA oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Sabtu, 28 Desember 2024 lalu.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Pemerintahan Kota Bandar Lampung, Sukarma Wijaya, menyatakan bahwa perubahan paradigma dalam pengelolaan TPA Bakung kini menjadi prioritas utama pemerintah kota.
> “Ke depan, kita ingin TPA Bakung bukan lagi tempat pembuangan akhir, tetapi menjadi tempat pengelolaan residu. Artinya, sampah harus mulai dikelola dari hulu, yakni di tingkat masyarakat,” ujar Sukarma pada Kamis (2/1).
Ia menyebutkan bahwa Kota Bandar Lampung menghasilkan sekitar 800 ton sampah setiap harinya. Untuk menekan angka tersebut, masyarakat diimbau mengubah kebiasaan konsumsi, seperti mengurangi penggunaan kantong plastik.
> “Bayangkan, kalau 70 persen dari 1,2 juta penduduk Bandar Lampung menggunakan satu kantong plastik saja setiap hari, berapa sampah yang kita hasilkan?” katanya
Pemkot juga mendorong penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sejak dari rumah tangga sebagai strategi utama dalam pengurangan sampah.
> “Sampah bisa diolah menjadi pupuk, bahan kerajinan, atau produk lain yang memberikan manfaat langsung ke masyarakat,” tambahnya.
Sukarma mengajak masyarakat berperan aktif dalam pengelolaan sampah, karena kolaborasi antara warga sebagai penghasil sampah dan pemerintah sebagai pengelola sangatlah krusial.
Penyegelan oleh KLHK disebut sebagai peringatan serius yang tidak boleh diabaikan. Pemkot, lanjut Sukarma, telah meninjau kondisi lapangan dan menyusun langkah-langkah strategis.
> “Awal tahun ini, kita akan bergerak cepat, berkoordinasi dengan kementerian, dan mencari program pendukung untuk menyelesaikan masalah ini,” tegasnya.
Ia juga menyatakan optimisme bahwa target penyelesaian pengelolaan TPA Bakung sesuai standar pada 2026 bisa dicapai.
“Selama kita bekerja bersama, optimis saja. Jangan sampai pesimis menghadapi tantangan ini,” tutupnya.