TBC Bisa Disembuhkan, Pasien Perlu Dukungan Bukan Dijauhi

Transsewu.com – Bandar Lampung , Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Meski termasuk penyakit menular, TBC bukanlah penyakit yang harus membuat penderitanya dijauhi atau dikucilkan. Dengan pengobatan yang tepat, TBC bisa disembuhkan sepenuhnya.
Sayangnya, stigma sosial sering membuat pasien TBC merasa minder, bahkan ada yang enggan berobat karena takut dikucilkan lingkungan sekitar. Padahal, dukungan keluarga dan masyarakat sangat penting agar pasien bisa menjalani pengobatan hingga tuntas.
TBC Bisa Disembuhkan
Pengobatan TBC menggunakan obat anti tuberkulosis (OAT) umumnya memerlukan waktu 6–9 bulan. Selama masa itu, pasien harus disiplin minum obat sesuai jadwal. Jika patuh, peluang sembuh sangat tinggi dan pasien dapat kembali beraktivitas normal.
TBC RO (Resisten Obat), Tantangan Baru
Salah satu tantangan dalam penanggulangan TBC adalah munculnya TBC RO (Resisten Obat).
TBC RO terjadi ketika bakteri TBC kebal terhadap obat lini pertama, biasanya karena pasien tidak minum obat secara teratur atau putus di tengah jalan.
TBC RO lebih sulit diobati karena membutuhkan kombinasi obat yang lebih banyak, waktu pengobatan lebih lama (18–24 bulan), serta efek samping obat yang lebih berat. Meski begitu, TBC RO tetap bisa disembuhkan dengan pengawasan ketat dari tenaga kesehatan.
Pendampingan ILS, Dukungan Nyata untuk Pasien (Terutama Di wilayah Bandar Lampung)
Selain tenaga medis, pendampingan pasien TB Sensitif Obat (SO) maupun TB Resisten Obat (RO) oleh Inisiatif Lampung Sehat (ILS) juga terbukti sangat berpengaruh dalam kesembuhan pasien.
ILS berperan memberikan motivasi, memastikan pasien patuh minum obat, serta menjadi teman berbagi pengalaman sehingga pasien tidak merasa sendiri. Dukungan ini membantu pasien lebih kuat menghadapi tantangan selama pengobatan, terutama bagi penderita TBC RO yang membutuhkan waktu terapi jauh lebih lama.
Hentikan Stigma, Beri Dukungan
Yang perlu dipahami masyarakat adalah:
Pasien TBC bukan untuk dijauhi, tapi didukung agar disiplin berobat.
TBC tidak menular lewat sentuhan, makanan, atau minuman, melainkan melalui udara saat pasien batuk atau bersin.
Dengan pengobatan yang benar, pasien akan pulih dan tidak lagi menularkan penyakit.
Menuju Indonesia Bebas TBC
Pemerintah menargetkan eliminasi TBC tahun 2030. Hal ini hanya bisa tercapai jika masyarakat ikut serta menghapus stigma, mendorong deteksi dini, serta mendukung pasien untuk berobat hingga sembuh.
“Pesan penting: TBC bisa disembuhkan. Mari berhenti menjauhi pasien, karena dukungan kita adalah obat terbaik untuk semangat mereka” Lampung Sehat Bebas TB. (Pimred iffa)
Editor : iffa. Yy | transsewu.com