UMKM Bandar Lampung Dibidik Sertifikasi Halal, Peluang Besar untuk Menembus Pasar Dunia

Bandar Lampung — Kewajiban sertifikasi halal yang mulai diberlakukan nasional kini justru membuka jalan emas bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bandar Lampung. Bukan hanya untuk memperkuat kepercayaan konsumen, tapi juga sebagai tiket menuju pasar ekspor.
Ratusan ribu UMKM aktif di kota ini jadi target dalam program percepatan sertifikasi halal, yang disorot dalam gelaran Lampung Halal Market di Taman UMKM Ir. Soekarno, Minggu (3/8/2025). Kegiatan ini tidak sekadar pameran, tapi menjadi langkah konkret mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis produk halal.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menegaskan dukungan penuh pemerintah kota terhadap program sertifikasi halal. Ia menyebut, seluruh camat dan lurah sudah diminta untuk mendata ulang pelaku UMKM, khususnya di sektor kuliner.
“Senin depan, semua pelaku usaha makanan akan dikumpulkan. Kami bantu langsung proses pengajuan sertifikasi halalnya,” ujar Eva Dwiana dalam sambutannya.
Pemetaan telah dilakukan terhadap berbagai jenis usaha makanan — dari restoran besar hingga gerobak angkringan. Pemkot juga bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk mempermudah proses sertifikasi.
Acara Lampung Halal Market sendiri merupakan bagian dari Road Show Halal-20, kegiatan bertaraf internasional yang tahun ini digelar di Johannesburg, Afrika Selatan. Road show ini menjadi sarana edukasi dan sinergi antarwilayah dalam memperkuat Jaminan Produk Halal (JPH).
Kepala BPJPH RI, Ahmad Haikal Hasan, yang lebih dikenal sebagai Babe Haikal, hadir langsung memberi edukasi kepada masyarakat, pelaku usaha, dan para Pendamping Proses Produk Halal (P3H). Ia menekankan bahwa sertifikat halal bukan sekadar simbol agama.
“Sekarang halal itu jadi standar global, penentu kualitas produk. Produk halal dinilai bersih, sehat, dan aman,” jelas Babe Haikal.
Ia mencontohkan keberhasilan UMK dari Surabaya yang semula sulit masuk pasar modern. Namun, setelah mengantongi sertifikat halal, mereka kini rutin mengekspor dua kontainer produk ke Eropa.
Menurutnya, peluang UMKM sangat besar jika mampu memanfaatkan momentum ini. Apalagi, saat ini masih tersedia sekitar 18.000 kuota Sertifikat Halal Gratis untuk pelaku usaha di Lampung — bagian dari program nasional Sehati BPJPH 2025.
Babe Haikal juga mendorong para pendamping halal di Lampung untuk aktif mengawal proses ini. Tujuannya jelas: memudahkan UMKM mendapatkan sertifikasi dan memperluas pasar mereka.
“Kalau kita serius, UMKM di Lampung bisa naik kelas. Bukan cuma berkembang di lokal, tapi bisa bersaing secara global,” pungkasnya optimistis.
Editor : iffa. Yy| transsewu.com