Eva Dwiana Paparkan 20 Program Prioritas dan Strategi Atasi Banjir Bandar Lampung

Screenshot_20250611-192851

Bandar Lampung – DPRD Kota Bandar Lampung menggelar rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pidato perdana Wali Kota terpilih Eva Dwiana untuk periode 2025–2030, Rabu (5/3/2025). Dalam pidato tersebut, Eva menyampaikan arah kebijakan pembangunan dan program prioritas pemerintah kota selama lima tahun ke depan.

20 Program Prioritas Pemerintah Kota Bandar Lampung

Eva memaparkan 20 program kerja utama yang akan menjadi fokus pembangunan Kota Bandar Lampung hingga 2030. Berikut rincian program tersebut:

  1. Menjaga keamanan dan ketertiban melalui kerja sama dengan Forkopimda serta tokoh agama, masyarakat, dan pemuda.
  2. Meningkatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama melalui optimalisasi peran FKUB.
  3. Mengembangkan potensi wisata rohani.
  4. Memberikan kemudahan investasi dan mendorong penciptaan lapangan kerja.
  5. Meningkatkan layanan air bersih hingga menjangkau 60.000 rumah (SR).
  6. Mengendalikan inflasi melalui TPID, operasi pasar, pasar murah, serta bantuan bibit cabai, tomat, dan bawang merah kepada masyarakat.
  7. Mendukung UMKM, IKM, dan koperasi dengan pendampingan teknis, pemasaran, dan pinjaman tanpa bunga.
  8. Program Bina Lingkungan (Biling) bagi siswa SD dan SMP serta perlengkapan sekolah gratis.
  9. Beasiswa untuk siswa SMP ke SMA dan SMA ke perguruan tinggi.
  10. Bantuan dana untuk pondok pesantren.
  11. Beasiswa bagi ASN untuk melanjutkan pendidikan S1 dan S2.
  12. Peningkatan literasi masyarakat melalui kampanye gemar membaca.
  13. Pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan rumah sakit.
  14. Layanan kesehatan langsung ke rumah bagi masyarakat rentan.
  15. Penguatan layanan pendidikan bagi penyandang disabilitas melalui Sekolah Disabilitas Bunda.
  16. Pembangunan infrastruktur dan lingkungan yang berkelanjutan.
  17. Perlindungan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
  18. Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan daerah.
  19. Pemanfaatan layanan digital melalui program “Seribu Wajah” di Mal Pelayanan Publik (MPP).
  20. Reformasi birokrasi: penguatan APIP, pelayanan publik, penegakan hukum, digitalisasi, dan merit system.

“Program kerja ini telah selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto,” ujar Eva Dwiana dalam pidatonya.

Langkah Penanganan dan Pengendalian Banjir

Selain memaparkan program prioritas, Eva juga menyoroti persoalan banjir yang melanda Kota Bandar Lampung pada 17 Januari, 21 Februari, 27 Februari, dan 1 Maret 2025.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah kota dalam penanganan darurat, seperti:

  • Evakuasi warga terdampak banjir.
  • Pembangunan rumah yang rusak atau rubuh akibat banjir.
  • Pemberian bantuan logistik dan perlengkapan melalui BPBD dan Kementerian Sosial.
  • Perbaikan drainase dan talud sungai yang rusak.
  • Pengangkutan sampah dan sedimen di drainase, didanai dari anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT).

Eva juga menyampaikan bahwa Pemkot telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung serta Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan dalam rangka penanganan banjir lintas wilayah.

Program Jangka Pendek Pengendalian Banjir 2025

Untuk jangka pendek, Pemkot Bandar Lampung menetapkan beberapa langkah konkret:

  1. Normalisasi sungai dan pembersihan drainase dari sedimen dan sampah.
  2. Pelebaran dan pendalaman drainase menyesuaikan kontur wilayah.
  3. Perbaikan serta peninggian talud sungai rawan banjir.
  4. Penataan ulang tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kecamatan dan Dinas Lingkungan Hidup.
  5. Rehabilitasi jalan-jalan yang rusak akibat banjir.
  6. Dorongan kepada pelaku usaha besar untuk membangun sumur resapan dan embung.
  7. Pemeliharaan drainase dan sungai secara rutin.
  8. Kajian teknis untuk setiap daerah aliran sungai (DAS).
  9. Pengadaan embung di wilayah hulu (Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan).
  10. Penyediaan anggaran sesuai kebutuhan untuk program penanggulangan banjir.

Dengan berbagai program tersebut, Eva berharap pembangunan di Bandar Lampung dapat berjalan lebih inklusif dan berkelanjutan.

 

Editor : IFFAH.Yy|TRANSSEWU.COM

About The Author