Jungle Sea Kalianda Resmi Dibuka: Theme Park Pesisir Pertama di Lampung Hadirkan Wisata Unik dan Edukatif

Screenshot_20250412_174610~2

Lampung Selatan – TRANSSEWU.COM

Provinsi Lampung kini memiliki destinasi wisata baru yang unik dan inovatif. Jungle Sea, theme park pertama di Lampung yang mengusung konsep wisata pesisir pantai, resmi dibuka di kawasan Kalianda Nirwana Resort, Lampung Selatan, pada Sabtu, 12 April 2025.

Grand Opening Jungle Sea dilakukan langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama (Egi), dengan dihadiri sejumlah pejabat penting. Di antaranya Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Bobby Irawan, Dandim 0421/LS Letkol Inf Esnan Hariyadi, Pj Sekda Intji Indriati, serta unsur Forkopimda dan pejabat lainnya.

Jungle Sea berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektare di tepi pantai Kalianda. Theme park ini merupakan bagian dari diversifikasi usaha PT Bakrieland Development Tbk melalui anak usahanya, PT Graha Andrasentra Propertindo.

President Director sekaligus pemilik Jungle Sea, Reza Adikresna, menyampaikan bahwa wahana ini dirancang untuk semua kalangan usia dengan berbagai spot foto menarik dan aktivitas wisata edukatif. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan atas dukungan terhadap pembangunan theme park ini.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Gubernur Lampung dan Bupati Lampung Selatan atas dukungan dan masukannya. Tanpa kerja keras dan doa dari semua pihak, Jungle Sea tidak akan bisa terwujud seperti sekarang,” ujar Reza.

Bupati Lampung Selatan, Egi Pratama, menyambut baik hadirnya Jungle Sea sebagai destinasi wisata baru yang membawa warna berbeda dalam dunia pariwisata Lampung.

“Jungle Sea adalah gagasan kreatif yang unik. Saya melihat wisata ini belum ada tandingannya di provinsi lain. Ini bukan hanya tentang wisata, tapi juga langkah strategis dalam membangun kawasan pesisir menjadi pusat wisata terpadu,” ucap Egi dalam sambutannya.

Egi juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan tokoh adat untuk bersama-sama menjaga dan merawat Jungle Sea sebagai aset kebanggaan daerah.

“Kolaborasi ini adalah contoh nyata penerapan konsep Pentahelix, dengan sinergi antara akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah, dan media. Mari jadikan Lampung Selatan taman yang mampu memikat ‘kupu-kupu’ untuk datang dan menetap, bukan hanya sekadar singgah,” tambahnya.

Dengan hadirnya Jungle Sea, Lampung Selatan tak hanya memperkaya pilihan wisata, tetapi juga menunjukkan bahwa potensi lokal bisa bersaing dalam skala nasional melalui inovasi dan kolaborasi.

 

Editor: Iffa Yy | TRANSSEWU.COM

 

 

 

 

 

About The Author