Polemik Keluarga Pendiri Universitas Malahayati Mendapat Penjagaan Ketat dari Aparat Kepolisian dan TNI

TRANSSEWU.COM — Ketegangan pecah di Universitas Malahayati pada Senin, 7 April 2025, akibat konflik internal Yayasan yang melibatkan tarik-menarik kepentingan di antara keluarga pendiri kampus.
Sejak pagi, suasana mencekam terlihat di area kampus. Penjagaan ketat dilakukan oleh satuan pengamanan kampus, aparat kepolisian dari Polresta Bandar Lampung, Brimob Polda Lampung, serta personel TNI AL yang ditempatkan di berbagai titik strategis.
Massa dari dua kubu keluarga saling berhadapan di depan gerbang kampus. Perseteruan ini melibatkan Rusli Bintang, pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Alih Teknologi (ALTEK), dengan istri pertama serta anak-anaknya terkait perebutan kepemimpinan dalam pengelolaan kampus.
Sejumlah mahasiswa juga menggelar aksi damai dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Semua Karena Konflik, Mahasiswa yang Menjadi Korbannya”. Mereka menyuarakan penolakan terhadap campur tangan keluarga dalam pengelolaan institusi pendidikan.
Mahasiswa bahkan sempat menahan pihak yang dianggap sebagai lawan agar tidak masuk ke dalam lingkungan kampus. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi Yayasan yang dinilai tidak transparan.
Kini, Universitas Malahayati menjadi sorotan publik bukan karena prestasi akademik, melainkan karena kisruh internal yang belum terselesaikan dan memicu keresahan di lingkungan akademik.
Menjelang sore, massa mulai membubarkan diri secara tertib. Namun, aparat kepolisian dan TNI masih berjaga hingga malam hari guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Mahasiswa menyatakan akan terus mengawal konflik ini hingga ada kejelasan dan penyelesaian yang adil dan transparan.(Solihin)
Editor : IFFAH.Yy.A.Md.Kom
TRANSSEWU.COM