Warga Panjang Tolak Aksi Provokatif Atas Nama Korban Banjir

IMG-20250428-WA0086

Bandar Lampung – Warga Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, menyatakan penolakan keras terhadap aksi unjuk rasa yang mengklaim mewakili korban banjir. Aksi tersebut dinilai provokatif dan tidak mencerminkan aspirasi masyarakat setempat.

Aksi yang berlangsung di depan Kantor Pemkot Bandar Lampung pada Senin (28/04/2025) dianggap mencoreng nama baik warga Panjang. Tokoh masyarakat H. Musabaqoh dan praktisi hukum muda, Ryan, menyebut aksi itu arogan dan menyesatkan.

“Oknum itu mengaku mahasiswa, tapi sikap dan bahasanya jauh dari etika. Seharusnya memberi contoh, bukan memprovokasi,” ujar Ryan.

Mereka juga menyayangkan pihak luar yang mencatut nama warga Panjang untuk menyerang Pemkot.

“Kami justru berterima kasih kepada Pemkot. Bantuan datang cepat, penanganan banjir dilakukan segera,” kata H. Musabaqoh.

Warga menegaskan bahwa tudingan terhadap Wali Kota Eva Dwiana yang disebut tidak hadir saat bencana terjadi adalah tidak benar.

“Bu Eva turun langsung malam itu, dalam hujan. Kami melihat sendiri beliau bersama BPBD, camat, TNI-Polri, dan petugas damkar,” ujar Anwar, warga Panjang Utara.

Menurutnya, aksi yang menyebut penanganan banjir buruk justru melukai perasaan warga.

“Mereka tidak mewakili kami. Kalau kejadian seperti ini terulang, warga Panjang tak akan tinggal diam,” tegasnya.

Aliansi Masyarakat Panjang Bersatu juga menegaskan, mereka tidak pernah dilibatkan dalam aksi tersebut dan mengecam keras pencatutan nama warga oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

 

Editor : IFFAH.Yy|TRANSSEWU.COM

About The Author