Bupati Lampung Selatan Tinjau Lokasi Banjir di Merak Belantung: Saluran Air Sempit dan Tersumbat Jadi Pemicu

Bupati Egi menyusuri langsung Lokasi Banjir dan beri Bantuan kepada warga terdampak Banjir di desa Merak Belatung
Bandarlampung – Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, turun langsung ke lokasi banjir di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, pada Senin (14/4), untuk menyerahkan bantuan dan meninjau titik penyebab bencana yang merendam puluhan rumah warga.
Banjir yang terjadi pada Minggu (13/4) tersebut menyebabkan kerugian materil dan memaksa warga berjuang menyelamatkan harta benda mereka. Di bawah terik matahari, Bupati menyusuri jalan becek dan area persawahan demi mencari akar persoalan.
Dari hasil pantauannya, penyebab utama banjir diduga berasal dari saluran air atau gorong-gorong yang terlalu kecil dan tersumbat. Kondisi ini membuat aliran air tak tertampung dan meluap ke permukiman serta lahan pertanian warga.
“Kita lihat sendiri, salurannya sempit dan tersumbat. Ini jadi peringatan bagi kita semua agar lebih peduli dengan lingkungan,” ujar Bupati saat di lokasi.
Bupati juga mengimbau masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, khususnya ke saluran air atau empang. Ia menegaskan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.
“Tolong, dijaga lingkungannya. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke empang. Kita harus menjaga lingkungan kita bersama-sama,” tegasnya.
Kehadiran langsung Bupati di lokasi banjir disambut hangat oleh warga. Salah satu warga terdampak, Kholil, mengaku terharu dan berterima kasih atas perhatian pemerintah daerah.
“Kami berterima kasih sekali. Bapak Bupati sudah datang, melihat langsung kondisi kami, dan memberi bantuan. Jarang-jarang ada pemimpin yang mau turun ke sawah seperti ini,” ungkapnya.
Langkah cepat Bupati ini menjadi bentuk kepedulian nyata pemerintah daerah terhadap masyarakat serta menjadi momentum pengingat pentingnya kesadaran lingkungan di tengah ancaman perubahan iklim dan kerusakan ekosistem lokal.
Editor : Iffa. Yy. |transsewu.Com