Jelang Pelantikan Eva-Deddy, Warga Desak Aksi Nyata Atasi Sampah, Banjir, dan Proyek Tak Prioritas

Screenshot_20250623_190236

Bandar Lampung – Menjelang pelantikan Eva Dwiana dan Deddy Amarullah sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung periode 2025–2030 pada Kamis (20/2/2025), masyarakat menyuarakan harapan dan kritik terkait sejumlah permasalahan krusial di kota Tapis Berseri.

Mulai dari pengelolaan sampah, ketahanan pangan, hingga banjir dan proyek pembangunan yang dianggap tidak prioritas, menjadi catatan penting yang diharapkan bisa segera dijawab oleh pasangan petahana tersebut.

Sampah Bakung Dianggap “Bom Waktu”

Ruth, warga Kelurahan Bakung, menyoroti kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung yang dinilainya semakin memprihatinkan. Ia menilai, jika tidak segera dikelola secara modern, potensi bencana lingkungan seperti longsor, kebakaran, hingga pencemaran air tidak bisa dihindari.

> “Wali Kota petahana harus bisa menyelesaikan masalah di Bakung. Jika pengelolaan sampah gagal, dampaknya bisa jadi bencana. Sampah di Bakung itu bom waktu kalau tidak diperhatikan,” ujar Ruth, Selasa (18/2/2025).

Ia juga menegaskan pentingnya keseriusan dalam menata pengelolaan sampah sejalan dengan ambisi Kota Bandar Lampung menuju kota metropolitan.

> “Bandar Lampung katanya mau jadi kota metropolitan, tapi kalau sampah dibiarkan, malah jadi kota kumuh. Jangan cuma janji, tapi aksi,” tambahnya.

Harapan untuk Kemandirian Pangan

Sion, warga Teluk, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya dukungan terhadap petani milenial di perkotaan. Menurutnya, program ketahanan pangan seperti urban farming harus digalakkan secara serius.

> “Banyak petani milenial di perkotaan yang belum punya wadah untuk bertukar gagasan. Pemerintah seharusnya aktif berkolaborasi membangun program pangan yang berkelanjutan,” katanya.

Di sisi lain, Sion juga mengkritisi rencana pembangunan kereta gantung dari rumah dinas ke kantor wali kota yang dinilainya tidak mendesak.

> “Itu proyek mubazir. Merusak estetika kota, perawatannya mahal, dan bisa mangkrak seperti Trans Lampung. Mending perbaiki jalan, kabel semrawut, dan banjir dulu,” tegasnya.

Banjir Jadi PR Mendesak

Persoalan banjir juga mendapat perhatian serius dari Sulaiman, warga Pasar Ambon. Ia berharap di awal masa jabatan, Eva-Deddy lebih memprioritaskan perbaikan infrastruktur drainase dan mendorong percepatan normalisasi sungai.

> “Selamat atas pelantikan Bunda Eva dan Pak Deddy. Tapi tolong fokus ke yang lebih prioritas, terutama banjir yang makin sering terjadi,” ucapnya.

Ia mencontohkan Kali Belahu sebagai salah satu sungai yang perlu segera dinormalisasi meskipun berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

> “Itu memang tanggung jawab Balai, tapi Pemkot jangan pasif. Harus aktif mendorong agar sungai segera dikeruk. Jangan tunggu banjir makin parah,” pungkasnya.

Harapan Jadi Tugas Awal

Dengan pelantikan yang tinggal menghitung hari, suara-suara masyarakat ini menjadi pekerjaan rumah awal yang harus dijawab oleh Eva Dwiana dan Deddy Amarullah. Warga berharap, periode kedua kepemimpinan ini tidak lagi diwarnai janji semata, melainkan aksi nyata untuk perubahan yang lebih baik.

 

Editor  : Iffa. Yy |transsewu.com

About The Author